Pengendalian Produksi Perusahaan Besar

Dampak praktik pengendalian produksi terhadap kinerja perusahaan industri besar di Jakarta.

Artikel ini membahas topik ini. Setiap industri bertujuan untuk memperoleh laba melalui kinerja, produk, layanan, dan praktiknya. Industri ini mengejar tujuan spesifik, yaitu laba, reputasi sosial, inovasi dan kinerja bisnis secara keseluruhan. Industri secara keseluruhan telah melakukan upaya luar biasa untuk mencapai tujuan ini. Kepuasan pelanggan adalah salah satu tujuan yang paling penting. Kinerja suatu industri bergantung pada permintaan pelanggan terhadap produk atau layanannya. Kinerja suatu perusahaan bergantung pada praktik manajemen yang diterapkannya. Raih kinerja operasional yang optimal dengan merencanakan dan melaksanakan berbagai aktivitas produksi. Untuk menjaga dan memastikan tingkat persediaan memadai, prosedur pengendalian produksi harus ada. Selain pengendalian biaya juga diperlukan untuk mengendalikan biaya produk dan memanfaatkan peralatan secara lebih efisien. Memproduksi produk dalam jumlah tetap, mengelola permintaan masa mendatang menggunakan metode peramalan yang tepat, menggunakan produksi otomatis untuk meningkatkan keakuratan dan presisi pekerjaan, serta mengurangi investasi modal untuk meningkatkan laba dalam industri. Di sebagian besar industri, prosedur pengendalian produksi digunakan untuk mencapai tujuan sesuai dengan rencana tertentu. Sebagian besar penyimpangan dapat diperbaiki melalui prosedur pengendalian produksi. Dua belas dari 33 responden menyatakan bahwa praktik pengendalian produksi memiliki dampak signifikan terhadap bisnis industri. Ini mencakup lebih dari 30% total populasi. Tidak ada responden yang menilai praktik yang disebutkan dalam penelitian ini sebagai sangat negatif. Praktik pengendalian produksi yang disebutkan dalam studi ini memiliki dampak positif terhadap kinerja perusahaan industri besar. Hal ini ditunjukkan melalui representasi grafis data (grafik batang) dan analisis statistik menggunakan uji-t satu sampel.

Kata kunci – dampak, pengendalian, produksi, kinerja, bisnis, industri, ruang lingkup, Jakarta.

LATAR BELAKANG

Masalah yang dibahas oleh proposal tesis ini adalah bahwa setiap industri melakukan banyak fungsi seperti manajemen pasokan, manajemen inventaris, manajemen produksi, dan manajemen penjualan. Tiap fungsi mempunyai aturan, regulasi, dan praktiknya sendiri yang harus dipatuhi demi penerapan sistem manajemen secara keseluruhan dengan baik. Praktik yang dianut suatu industri selalu memengaruhi kinerja industri tersebut. Industri ini mengikuti berbagai praktik yaitu GMP (Good Manufacturing Practice), GLP (Good Laboratory Practice), GDP (Good Documentation Practice) dan GXP (Good Software Practice). Seperti semua praktik yang disebutkan di atas, pengendalian produksi merupakan salah satu praktik yang bermanfaat bagi industri. PCP (Production Control Practice) juga dikenal sebagai sistem pengendalian produksi. Prosedur pengendalian produksi bervariasi tergantung pada jenis produk, ukuran industri, jenis pekerjaan, dan jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Praktik pengendalian produksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:-

1. Melayani pelanggan dengan lebih baik: Kepuasan pelanggan sangat penting dalam setiap industri karena terkait erat dengan prospek masa depan perusahaan.

2: Semakin sedikit jam lembur, semakin tinggi biaya produksi produk, artinya semakin banyak jam kerja, semakin tinggi biaya produk.

3. Mengurangi waktu henti: Selama proses produksi, banyak situasi tak terduga terjadi selama waktu henti, yang memengaruhi kualitas, biaya, dan tenggat waktu.

4. Inventarisasi pekerjaan-pekerjaan kecil dsb. harus dilakukan. Manajemen inventaris merupakan bagian dari prosedur pengendalian produksi yang mendukung kelancaran proses produksi.

5 Pengadaan yang Lebih Efisien: – Pengadaan harus bebas kesalahan dan dalam jumlah optimal untuk mengendalikan biaya.

6. Pemanfaatan peralatan yang lebih efisien: Peralatan harus digunakan secara efisien dalam proses produksi sehingga tenaga kerja dan jam mesin dikelola dengan baik. Penggunaan mesin juga tergantung pada parameter kualitas produk.

7. Hilangnya Waktu: Dalam produksi apa pun, alur waktu sangat penting dan jika waktu hilang selama produksi, semua rencana akan terganggu. Gangguan seperti itu dapat memengaruhi pasokan produk ke pelanggan.

8. Penghematan Biaya: Setiap industri ingin menghemat biaya dalam setiap fungsi dan setiap proses. Penghematan biaya menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.

Praktik pengendalian produksi bervariasi berdasarkan ukuran industri. Industri diklasifikasikan menjadi industri mikro, industri kecil, industri menengah, dan industri besar. Industri besar adalah industri yang memerlukan infrastruktur besar serta arus masuk tenaga kerja dan modal. Dalam studi ini, klasifikasi industri didasarkan pada penjualan. Pemerintah Jakarta mengumumkan klasifikasi industri baru pada 1 Juli 2020.

2. Tinjauan Pustaka 1.

Di era ini, dunia bisnis menjadi lebih beragam dan luas. Jakarta memainkan peran penting di pasar global sebagai pemasok, pedagang, pelanggan dan produsen. Banyak raksasa global tertarik memasuki pasar perkotaan karena alasan pendapatan dan laba. Makalah ini membahas status terkini dan proses evaluasi kinerja perusahaan industri perkotaan. Studi ini mencakup lebih dari 100 parameter termasuk produk, proses, dan fungsi.

Perencanaan dan pengendalian produksi merupakan elemen inti dari setiap organisasi. Penerapan perencanaan dan pengendalian produksi sangat penting bagi suatu perusahaan. Dengan menggunakan teknik kuantitatif, kinerja dan praktik perencanaan dan pengendalian produksi dalam industri skala kecil di Nigeria diperiksa. Penerapan atau tidak diterapkannya teknik kuantitatif (QT) dalam perencanaan dan pengendalian produksi.

SIMKON adalah metode desain berbantuan komputer yang khusus digunakan untuk sistem kontrol proses dinamis berskala besar. SIMKON V adalah perangkat lunak kontrol yang baru dikembangkan. SIMKON didasarkan pada serangkaian algoritma. SIMKON didasarkan pada teknologi simulasi dan kontrol tercanggih. SIMKON berasal dari perangkat lunak sebelumnya, yaitu program DIGIKON-IV, ADAPS dan KONPACT.

Sistem manufaktur menjadi semakin kompleks karena persyaratan pelanggan dan produk. Kontrol produksi otonom (APS) adalah salah satu sistem yang meningkatkan kinerja sistem produksi dengan merespons perubahan dinamis secara cepat dan fleksibel. APC berperan dalam pengambilan keputusan departemen perencanaan pusat. Ia juga dapat digunakan sebagai objek logistik terdistribusi yang cerdas.

Dampak sistem pengendalian produksi pada setiap industri Sistem pengendalian produksi didasarkan pada empat pendekatan yaitu pengendalian pesanan, pengendalian stok (SLC), proses perencanaan (FC) dan sistem hibrida. Semua responden memberikan evaluasi yang sama: 1. Sistem pengendalian produksi didasarkan pada lingkungan lantai pabrik. 2. Sistem kontrol inventaris terutama cocok untuk sistem kontrol bengkel. 3. Sistem proses perencanaan cocok untuk lingkungan yang cukup dan tidak berulang, tetapi tingkat pemanfaatannya lebih rendah daripada SLC. 4. Sistem hibrida terutama digunakan dalam lingkungan kerja penelitian dengan lingkungan yang tidak repetitif. 6. Sistem pengendalian produksi berfungsi melalui simulasi produksi, emulasi, perencanaan, penjadwalan, dan pengoptimalan. Sistem pengendalian produksi diwujudkan melalui penelitian dan investigasi internal. Penelitian difokuskan pada transportasi, sistem otomatis, dan pengisian ulang. Studi simulasi digunakan untuk menganalisis, meningkatkan, dan mengevaluasi sistem kendali. Penjadwal yang digunakan saat ini diuji dalam sistem simulasi.

Perusahaan manajemen terkemuka selalu berupaya meningkatkan kualitas produk dan layanannya guna meningkatkan indikator kinerja perusahaan yaitu meningkatkan laba, memperluas pangsa pasar, menekan biaya dan mencapai kualitas optimal. Tugas manajemen permintaan pelanggan adalah proses ekstraksi, analisis, dan spesifikasi. Studi ini menguraikan konsep dan teknik yang digunakan oleh evaluator dalam pengembangan dan penerapan proses manufaktur. Penekanannya adalah pada metode dan pendekatan yang digunakan dalam pengembangan konsep manufaktur dan manajemen. Hubungan pelanggan-pemasok memengaruhi indikator kinerja dalam industri manufaktur. Selanjutnya, hubungan antara konteks industri dan manajemen pengetahuan diselidiki.

3. Tujuan Penelitian.

1 Menilai dampak pengurangan lembur, waktu henti, dan ketidakhadiran pada kinerja operasional.

2 Menentukan standar pengukuran pembelian, peralatan, dan inventaris mana yang memiliki dampak terbesar pada kinerja bisnis.

3. Menganalisis dampak penghematan biaya dan layanan pelanggan terhadap kinerja bisnis.

Artikel pengungkapan juga harus dengan hati-hati menguraikan metodologi penelitian dan menjelaskan komponen metode penelitian.

Prosedur pengendalian produksi digunakan dalam semua industri utama yang memerlukan pengendalian atas produksi, penjadwalan, inventaris, proses produksi antara, kualitas dan akurasi produk, dan akhirnya distribusi produk ke lokasi pelanggan.

Industri ini menggunakan berbagai tindakan pengendalian produksi selama proses produksi. Beberapa indikator ini digunakan untuk menilai kinerja operasional industri. Berikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan Anda, kurangi waktu lembur dan waktu henti, kurangi inventaris pekerjaan yang sedang berlangsung dan produk jadi, tingkatkan efisiensi pengadaan, tingkatkan efisiensi pemanfaatan peralatan, kurangi kehilangan waktu, dan hemat biaya.

Industri tertentu di Jakarta dan sekitarnya dipilih untuk penelitian ini. Sebanyak 50 responden dari berbagai industri dipilih sebagai peserta survei, dan 32 di antaranya menyelesaikan seluruh kuesioner. Selama pandemi, kami menghindari pertemuan tatap muka dan oleh karena itu menggunakan Google Forms sebagai alat survei.

Untuk tujuan ini, kami mengusulkan hipotesis berikut.

H0: Tidak terdapat perbedaan signifikan dalam penerapan praktik pengendalian produksi antar industri besar dan hal ini tidak berdampak pada kinerja perusahaan.

H1: Terdapat perbedaan yang signifikan dalam penerapan teknologi pengendalian produksi di antara industri-industri besar, yang berdampak positif pada kinerja perusahaan.

6. Analisis data.

Data dikumpulkan dari perusahaan industri besar di Jakarta dan sekitarnya. Data dikumpulkan melalui Google Forms. Data dikumpulkan tentang dampak praktik pengendalian produksi yang digunakan dalam industri besar terhadap kinerja perusahaan.

Pertama, Kurangi waktu lembur, waktu henti, dan waktu hilang: Waktu lembur, waktu henti, dan waktu hilang akan memengaruhi biaya produk. Dengan mempertimbangkan semua praktik produksi, tidak ada responden yang menyatakan bahwa praktik di atas sama sekali tidak berdampak pada kinerja bisnis. Lebih dari selusin responden mengatakan praktik di atas memiliki dampak signifikan terhadap kinerja perusahaan mereka.

Kedua, semakin tinggi efisiensi pembelian, semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan peralatan dan semakin rendah kebutuhan inventaris.

Pengadaan yang efektif selalu mengarah pada pengendalian limbah yang baik dalam proses produksi. Penggunaan mesin atau peralatan menentukan kualitas dan biaya produk. Manajemen inventaris selalu merupakan tugas rumit yang dapat mengganggu arus barang. Tidak ada responden yang menyatakan bahwa mereka tidak terpengaruh sama sekali oleh praktik pengendalian produksi yang dijelaskan di atas, tetapi lebih dari satu dari tujuh responden menyatakan bahwa kinerja bisnis mereka dipengaruhi oleh praktik tersebut. Lebih dari selusin responden mengatakan bahwa pilihan tersebut sangat terganggu.

3. Layanan pelanggan yang lebih baik dan penghematan biaya: Kepuasan pelanggan dan penghematan biaya selalu menjadi prioritas utama industri. Semua tanggapan responden menunjukkan bahwa kedua metode pengendalian produksi ini adalah favorit mereka. Lebih dari 20 responden menyatakan bahwa praktik berikut memiliki dampak signifikan terhadap kinerja operasional di industri utama. Tidak ada responden yang menyatakan hal ini akan berdampak negatif pada pengembangan bisnis.

Tabel 4.

 

Semakin efisien Anda berbelanja, semakin sedikit perlengkapan yang Anda gunakan dan semakin sedikit inventaris yang Anda butuhkan.

Hemat biaya dalam memberikan layanan kepada pelanggan.

Statistik Evaluasi

Data di atas dianalisis menggunakan uji-t satu sampel.

menggambarkan.

Nilai uji = 0.

 

 

Lebih sedikit pekerjaan, lebih banyak lembur.

Semakin banyak usaha yang Anda lakukan, semakin sedikit yang Anda dapatkan.

Lebih sedikit inventaris berarti lebih banyak barang jadi.

Pengadaan yang lebih efisien.

Semakin banyak semakin baik.

Interpretasi: Dari pengujian kita dapat melihat bahwa nilai p adalah 0,000 yang kurang dari 0,05. Oleh karena kita dapat menyimpulkan bahwa kita menolak hipotesis nol dan menerima kesimpulan alternatif. Oleh karena dapat dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara penerapan praktik pengendalian produksi pada industri besar dengan kinerja perusahaan, dan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan.

Dampak praktik pengendalian produksi yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan besar di Jakarta dan sekitarnya terhadap kinerja perusahaan dievaluasi. Rata-rata 12 responden menyatakan bahwa praktik pengendalian produksi di atas memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap bisnis industri. Tidak ada responden yang menilai praktik di atas sangat negatif.

Representasi data grafis (misalnya, diagram batang) dan analisis statistik menggunakan uji-t satu sampel menunjukkan bahwa delapan praktik pengendalian produksi yang dipelajari di pabrik industri besar di dan sekitar Jakarta semuanya memiliki dampak positif pada kinerja bisnis.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *